Petenis Meja Dunia dengan Penghasilan Fantastis - Berbicara masalah karier di Indonesia, banyak yang tidak pikirkan meniti karier selaku olahragawan sebab hari esok yang tidak tentu. Di Indonesia, karier olahragawan seolah bukan opsi sebab upah yang tidak teratur dan banyaknya juga kerap kali tidak berapa. Tetapi, jangan salah, seorang olahragawan hebat dunia bisa juga menyuap pendapatan triliunan rupiah dalam satu tahun, loh! Misalkan saja di cabang tenis meja, dalam sekali kompetisi saja, untuk tiap laga yang dimenangi, seorang pemain tenis meja dapat memperoleh minimum US$3,000 atau seputar Rp43 juta. Itu baru satu laga. Jika menang lagi hingga final, hadiah intinya dapat sebesar US$346.000 per season (tiga bulan) atau capai Rp5 miliar, loh!
Petenis Meja Dunia dengan Penghasilan Fantastis
Ditambahkan lagi, olahragawan yang menempati status 10 paling atas dunia bayaran per kompetisinya dapat semakin tinggi, capai US$35.000 atau seputar Rp510 juta! Fenomenal, ya. Nah, kesempatan ini akan mengulas olahragawan tenis meja yang mempunyai penghasilan fenomenal. Tentu membuat kamu ngiler.
Zhang Jike, olahragawan dengan penghasilan paling tinggi ke-2 di China
Jika berbicara masalah petenis meja nomor satu dunia, sekarang ini nama Ma Long tetap jadi sorotan. Walau sekarang posisinya mulai turun ke nomor 11 per Desember 2018, Ma Long memang lumayan lama menjaga tempatnya di pucuk. Tetapi, jika berbicara masalah ketenaran dan penghasilan, nama Zhang Jike ada di pucuk. Olahragawan yang didukung Situs Slot Online ini bahkan juga terdaftar selaku olahragawan dengan penghasilan paling tinggi ke-2 di China, cuman ada di bawah perenang Sun Yang.
Walau sekarang ini Zhang Jike tidak ada di rangking 10 besar dunia, yang bermakna ia tidak mengikut dan memenangi lumayan banyak laga, dianya di-endorse oleh beberapa jenama besar. Pada 2017 saja, Zhang Jike terdaftar jadi muka untuk Lining, Coke, dan Kia Motors. Itu baru tiga jenama besar yang menaunginya. Penghasilannya dalam satu tahun pada 2016 disebut capai US$8.7 juta atau seputar Rp126 miliar! Yah, lumrah saja, olahragawan berumur 30 tahun ini bahkan juga suka bawa Maserati-nya tiap melancong. Sebatas info, Maserati di China harga capai lebih dari Rp2 miliar.
Timo Boll, kantongi Rp4,6 miliar per tiga bulan
Petenis meja asal Jerman ini terhitung salah satunya yang lumayan lama berada di olahraga tenis meja. Meniti karier lebih dari 20 tahun, pemain bertangan kidal ini cukup ditakutkan, apa lagi di diketahui dengan tehnik backhand loop-nya yang cepat. Nah, serbagai pemain yang kuasai beberapa tehnik susah, Timo Boll ini berlangganan memenangi bermacam kompetisi dunia. Paling akhir, pada 2017 lalu, penghasilannya dari tiap laga di China Open saja capai US$16,000 atau seputar Rp233 juta. Dalam satu kompetisi sepanjang satu season atau tiga bulan, Timo Boll dapat kantongi US$320.000 atau seputar Rp4,6 miliar.
Timo Boll disokong oleh jenama besar, seperti Butterfly dari Jepang dan KUKA dan ARAG, perusahaan tehnologi dan asuransi asal Jerman. Belum juga, selaku pemain teratas, Boll buka atau training lewat situs video yang dituntun langsung olehnya dan beberapa pemain profesional lainnya. Ongkos untuk terhubung bermacam videonya sepanjang satu tahun ialah 99 Euro atau seputar Rp1,6 juta.
Fan Zhendong memperoleh US$100.000 per kompetisi ITTF
Nama baru di daftar petenis terhebat dunia ialah Fan Zhendong. Daftar ITTF terkini tempatkan Fan di rangking pertama pemain tenis meja terhebat dunia 2018. Daftar ini tentu saja memperlihatkan penghasilan fenomenal yang dicapainya sepanjang 2018. Memenangi China Open, Fan kantongi seputar Rp4,2 miliar. Jumlah Game Live Casino ini diterimanya pada 2016. Tetapi, pada 2018 ini, Fan sudah memenangi kompetisi ITTF yang lain, seperti Qatar Open, Hungarian Open, dan Swedish Open. Diprediksi untuk kemenangan di tiga kompetisi itu, Fan memperoleh semasing US$100,000 atau seputar Rp211 juta dari tiap kompetisi. Itu cuman hadiah kemenangan di final atau jadi juara. Kemenangan di tiap laga awalnya juga masuk perhitungan, loh. Jadi, banyaknya dapat sampai miliaran cuman pada 2018. Ini belum terhitung penghasilan dari Stiga, salah satunya sponsornya